Sabtu, 22 Oktober 2011

Pembelian

Pengertian Pembelian
Pembelian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Riyanto,
Bambang (Dasar-dasar Pembelian : 1995) pembelian merupakan system aplikasi
siklus pengeluaran yang umum. System aplikasi pembelian mencakup prosedurprosedur
pemilihan pemasok, permintaan, pembelian, penerimaan, dan
pembayaran kepada pemasok. Model system aplikasi pembelian mencakup
pemisahan fungsi-fungsi berikut ini: permintaan, pembelian, penerimaan, gudang,
hutang dagang, dan buku besar. Prosedur pemilihan pemasok yang memadai
nerupakan faktor penting dalam keterpaduan seluruh system aplikasi pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu sebagai berikut:
o Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
o Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
o Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
o Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Mengklasifikasikan kebutuhan secara kedalam sistematik ke dalam lima kategori, sebagai berikut :
 kebutuhan fisiologis
kebutuhan yang paling pokok, seperti sandang,pangan, dan papan
 kebutuhan rasa aman
jika kebuthan fisioligis terpenuhi maka kebutuhan rasa aman muncul menggantikannya. hal ini menjadi kebutuhan yang berusaha dipenuhi . oleh sebab itu, kebutuhan ini akan memotivasi seseorang seperti jaminan keamanan.
 kebutuhan sosial
jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi maka kebutuhan itu tidak memotivasi perilaku. selanjutnya kebutuhan social yang terjadi menjadi motivasi aktif.
 kebutuhan Ego
kebutuhan yang berkaitan dengan kehormatan diri, reputasi seseorang
seperti pengakuan, dan penghormatan diri.
 kebutuhan perwujudan diri
kebutuhan yang hanya mulai mendominasi perilaku seseorang jika semua kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi rendah terpenuhi, kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang dimiliki semua orang untuk menjadi orang yang memiliki kemampuan untuk mewujudkannya seperti pegawai yang mengikuti kuliah untuk mencapai jenjang pendidikan lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar